Yang sedikit kusesali adalah karena... waktu tak mengijinkanku tuk lebih mengenalmu juga tak memberiku ruang untuk bersiap kehilangan teman yang baik dan lucu yang baru kutemukan, sedihnya lagi...tak membersamai dalam persiapan kepergianmu. Dan mengapa tak kutangisi adalah karena... aku tahu dan yakin kau sedang mengejar impianmu, mengejar kembali atau lebih tepatnya menemukan kembali binar2 di matamu, yang pernah kau katakan bahwa saat ini dunia dalam matamu sedang membuta.
Ayo kawan majulah selalu untuk mimpi2mu.... sedihku tak perlu kau pikir karena jika matamu telah bersinar... duniaku pasti juga akan terterangi. Aku suka matamu... seperti langit hampir malam yang dipenuhi kunang-kunang. Aku melihat kesenduan dalam mata itu... mata yang terlalu melankolis untuk seorang laki-laki yang terlalu pemalu dan tergesa-gesa dalam berbuat sesuatu.. bahkan cenderung ceroboh.. he3... hingga kau sering lupa pernah menaruh barang2 yang kau letakkan sendiri.. hahaha..
Mungkin kau melihatku seperti padang rumput yang terlihat sangat sederhana namun ternyata menyimpan kerumitan pada kisah2 perjalanannya menjadi sebuah padang rumput. Dan aku melihatmu.... sangat sederhana… kenapa kubilang sederhana? Kau selalu melakukan hal yang kau inginkan dan ingin mendapatkan apa yang kau inginkan… kau memang seperti anak2… he3… yang selalu berpikir tiada lagi hari esok untuk sebuah keinginan… lucu sekali… cuman itu menunjukkanmu bahwa kau menginginkan sesuatu… itulah hidup… karena hidup harus berisi dengan keinginan… mungkin dengan keinginan itulah kita hidup…ah masih wajar kok… asal tak berlebihan… he3… Sayangnya… keinginanmu itu terkadang hanya ingin menunjukkan bahwa kau ada dan tidak dilupakan dunia… itu caramu merajuk pada dunia… untuk mendapat perhatiannya…. hmmmmmmm…. masih wajar juga semua orang juga begitu… asal tak menyulitkan orang lain.
Aku juga suka dengan kemarahanmu yg kadang2 meledak2 tanpa terpikirkan terlebih dulu…apa sebabnya kamu marah? he3… kau merobek hati orang lain dengan kata…dan itu sangat pemberani… namun aku sangat lebih suka… setelah kau marah kau menyadari… tentang kemarahanmu dan berani meminta maaf… ini yang kukatakan sebagai “ada saatnya merobek… ada saatnya menjahit”…ekspresive, explosive… dan akhirnya melankolis… tanpa kepura2an... Aku juga sangat suka dan terkesan saat kau mau mendengarkanku meskipun itu bukanlah kisah terpenting dalam hidupku apalagi hidupmu…. he3… kau mau mendengar dan mencoba mengerti meskipun sulit juga untuk kau mengerti… dan kau mau mengungkapkan apapun… disaat orang lain sibuk menutupi diri dengan kebohongan/kepalsuan yang diam… berpura2 bahwa dunianya baik2 saja… Aku suka… kau selalu menghargai keberadaan orang lain… bahkan yg tidak terpentingpun dalam hidupmu… terimakasih atas penghargaannya…
Sek-sek rasah GR… aku berbicara yang baik2 dulu… supaya kowe ra modar dhisik… wakkakakkakka… Tapi aku juga tidak suka dengan gayamu yang malu2in…ada waktu untuk malu dan selalu ada waktu buat keberanian… Kau mudah untuk tidak percaya pada diri sendiri…padahal kau mampu melakukan apapun… do the best bro… Satu lagi kamu tuh terkadang suka gaya2an… kayak anak kecil yang pamer kalo punya mainan baru… ha…ha… dah… besok pamer nek dah punya duit sendiri… he3… tapi aku juga gak pengin kok… wakkakakkakak…
Nek ini nasehat…. maap ye… banyak ngomong kita… Pindah itu menuju kepada hal yang lebih baik….itu maknanya HIJRAH…membawa perubahan kearah kebaikan. Jika satu orang berubah dunia itu ikut berubah. Kebebasan mutlak itu tidak ada yang ada adalah kebebasan untuk memilih apa yang kau inginkan lalu mencurahkan seluruh jiwa ragamu untuk keputusan itu.
Kita umat manusia mempunyai 2 masalah besar: yang pertama adalah mengetahui kapan harus mulai dan yang kedua mengetahui kapan kita harus berhenti.
Ya doa kita… semoga perpindahanmu membawamu kepada arah yang lebih baik, membuatmu bahagia,dan bisa membahagiakan orang lain. Juga jangan lupakan kita2 ya…ha…ha…. hmmmmmm… mauku…. wakkkakkkakka…. thanks for everythings and for anythings... nyuwun ngapunten menawi wonten salah atur tur salah lantur… kalih salah tumindak… nuwun… nice to meet you… And We will miss you… goodbye…
Desi Dan Dewi 23 November jam 10:13
Tulisan ini merupakan hadiah terbesar dalam hidupku selama ini. Tiada hal yg bisa aku lakukan selain berterima kasih yg sangat kepada teman sekaligus saudariku Desi dan dewi.
Ayo kawan majulah selalu untuk mimpi2mu.... sedihku tak perlu kau pikir karena jika matamu telah bersinar... duniaku pasti juga akan terterangi. Aku suka matamu... seperti langit hampir malam yang dipenuhi kunang-kunang. Aku melihat kesenduan dalam mata itu... mata yang terlalu melankolis untuk seorang laki-laki yang terlalu pemalu dan tergesa-gesa dalam berbuat sesuatu.. bahkan cenderung ceroboh.. he3... hingga kau sering lupa pernah menaruh barang2 yang kau letakkan sendiri.. hahaha..
Mungkin kau melihatku seperti padang rumput yang terlihat sangat sederhana namun ternyata menyimpan kerumitan pada kisah2 perjalanannya menjadi sebuah padang rumput. Dan aku melihatmu.... sangat sederhana… kenapa kubilang sederhana? Kau selalu melakukan hal yang kau inginkan dan ingin mendapatkan apa yang kau inginkan… kau memang seperti anak2… he3… yang selalu berpikir tiada lagi hari esok untuk sebuah keinginan… lucu sekali… cuman itu menunjukkanmu bahwa kau menginginkan sesuatu… itulah hidup… karena hidup harus berisi dengan keinginan… mungkin dengan keinginan itulah kita hidup…ah masih wajar kok… asal tak berlebihan… he3… Sayangnya… keinginanmu itu terkadang hanya ingin menunjukkan bahwa kau ada dan tidak dilupakan dunia… itu caramu merajuk pada dunia… untuk mendapat perhatiannya…. hmmmmmmm…. masih wajar juga semua orang juga begitu… asal tak menyulitkan orang lain.
Aku juga suka dengan kemarahanmu yg kadang2 meledak2 tanpa terpikirkan terlebih dulu…apa sebabnya kamu marah? he3… kau merobek hati orang lain dengan kata…dan itu sangat pemberani… namun aku sangat lebih suka… setelah kau marah kau menyadari… tentang kemarahanmu dan berani meminta maaf… ini yang kukatakan sebagai “ada saatnya merobek… ada saatnya menjahit”…ekspresive, explosive… dan akhirnya melankolis… tanpa kepura2an... Aku juga sangat suka dan terkesan saat kau mau mendengarkanku meskipun itu bukanlah kisah terpenting dalam hidupku apalagi hidupmu…. he3… kau mau mendengar dan mencoba mengerti meskipun sulit juga untuk kau mengerti… dan kau mau mengungkapkan apapun… disaat orang lain sibuk menutupi diri dengan kebohongan/kepalsuan yang diam… berpura2 bahwa dunianya baik2 saja… Aku suka… kau selalu menghargai keberadaan orang lain… bahkan yg tidak terpentingpun dalam hidupmu… terimakasih atas penghargaannya…
Sek-sek rasah GR… aku berbicara yang baik2 dulu… supaya kowe ra modar dhisik… wakkakakkakka… Tapi aku juga tidak suka dengan gayamu yang malu2in…ada waktu untuk malu dan selalu ada waktu buat keberanian… Kau mudah untuk tidak percaya pada diri sendiri…padahal kau mampu melakukan apapun… do the best bro… Satu lagi kamu tuh terkadang suka gaya2an… kayak anak kecil yang pamer kalo punya mainan baru… ha…ha… dah… besok pamer nek dah punya duit sendiri… he3… tapi aku juga gak pengin kok… wakkakakkakak…
Nek ini nasehat…. maap ye… banyak ngomong kita… Pindah itu menuju kepada hal yang lebih baik….itu maknanya HIJRAH…membawa perubahan kearah kebaikan. Jika satu orang berubah dunia itu ikut berubah. Kebebasan mutlak itu tidak ada yang ada adalah kebebasan untuk memilih apa yang kau inginkan lalu mencurahkan seluruh jiwa ragamu untuk keputusan itu.
Kita umat manusia mempunyai 2 masalah besar: yang pertama adalah mengetahui kapan harus mulai dan yang kedua mengetahui kapan kita harus berhenti.
Ya doa kita… semoga perpindahanmu membawamu kepada arah yang lebih baik, membuatmu bahagia,dan bisa membahagiakan orang lain. Juga jangan lupakan kita2 ya…ha…ha…. hmmmmmm… mauku…. wakkkakkkakka…. thanks for everythings and for anythings... nyuwun ngapunten menawi wonten salah atur tur salah lantur… kalih salah tumindak… nuwun… nice to meet you… And We will miss you… goodbye…
Desi Dan Dewi 23 November jam 10:13
Tulisan ini merupakan hadiah terbesar dalam hidupku selama ini. Tiada hal yg bisa aku lakukan selain berterima kasih yg sangat kepada teman sekaligus saudariku Desi dan dewi.
